Ilustrasi Blackberry. FOTO: getty images
OTTAWA - Bisa jadi pernyataan CEO Interim
BlackBerry yang baru, John Chen menjadi angin segar bagi para penggemar gadget
pelopor smartphone itu. Ya, John menegaskan perusahaan yang baru dipimpinnya
itu tidak bangkrut. Bahkan dia berjanji akan membangkitkan Blackberry sehingga
tetap bertahan dalam persaingan teknologi yang ketat.
"Kami akan terus ada. Terima
kasih," kata John dalam surat terbukanya kepada pelanggan seperti dilansir
dailytelegraph Selasa (3/12). Dia menambahkan bahwa berita-berita tentang
kebangkrutan Blackberry adalah hal yang berlebihan.
Berdasarkan data yang
dikeluarkannya, Blackberry masih memiliki 70 juta pelanggan di dunia. Namun
yang menjadi kekhawatiran perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada
itu adalah kebanyakan pelanggannya menggunakan Blackberry dengan seri lama.
Nah, penjualan ponsel Blackberry seri terbaru seperti Z10 melempem, alias
kurang menarik perhatian.
Apabila ini terjadi terus menerus
maka tidak mungkin pelanggan Blackberry makin hari makin tergerus. Apalagi, kini
banyak orang yang sudah beralih dari Blackberry menuju iPhone atau perangkat
lainnya berbasis Android dan Google.
Cibiran terhadap Blackberry
sepertinya memang tidak berlebihan. Pada September lalu, BlackBerry mengumumkan
bahwa perusahaannya memberhentikan 4.500 staf (sepertiga dari tenaga kerjanya
di seluruh dunia) setelah mengalami kerugian sebesar USD 965 juta
atau sekitar Rp 10,7 triliun dalam kuartal terakhirnya.
Tapi dua bulan kemudian, perusahaan
menolak sebuah perjanjian dengan pemegang saham terbesarnya Fairfax Financial
yang akan memprivatisasi perusahaan itu. Ya, pada November lalu, Fairfax resmi
menjadi salah satu pemegang saham terbesar Blackberry sebesar 10 persen.
“Tanda 'dijual’nya sudah dicopot dan
kami akan bertahan. Kami akan kembali akar kami, yakni memberikan solusi yang
kualitasnya sama dengan perusahaan dari awal hingga akhir,” tegas Chen
menggambarkan keoptimistisan Blackberry.
Dalam surat terbukanya itu, Chen
juga mengatakan bahwa Blackberry akan terus berkomitmen untuk pengembangan
ponsel, layanan pesan dan operator yang mengelola alat-alat seluler
perusahaan-perusahaan di dunia. (mas/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar